Rabu, 10 Agustus 2011

TADARUS DI BULAN RAMADHAN

Salah satu amalan sunnah yang dilaksanakan pada bulan ramadhan adalah tadarus. Tadarus merupakan kegiatan membaca Al-Qur'an yang dilakukan secara berjamaah. Kegiatannya adalah membaca ayat-ayat Al-Qur'an dengan porsi dan ajdwal yang sudah disepakati. Misalnya satu malam dibaca dua juz. Masing-masing dapat membaca satu atau beberapa halaman. Apabila salah seorang mendapat giliran untuk membaca, maka yang lain bertugas untuk menyimak. Peserta yang lain akan mengingatkan jika pembaca salah membaca (tajwid, panjan-pendek, harokat, huruf, dan sebagainya).

Saya pernah mendengar ceramah bahwa malaikat akan mendatangi suatu majelis yang di dalamnya dibacakan ayat suci. Malaikat akan ikut mendoakan acara tersebut. Apalagi tadarus ini adalah acaar yang isinya memang membaca ayat-ayat suci, kalam ilahi Robbi. Jadi, mari kita memaksimalkan momen ini sebelum ramadhan yang penuh berkah ini berakhir.

Sebuah adlil naqli berbunyi,"..Iqraul Qur'an, fainnahu yakti yaumal qiyamah, syafi'an li ashabih" yang artinya: Bacalah Al-Qur'an, karena Al-Qur'an itu akan menjadi penolongmu di hari kiamat nanti.
Jadi, mari kita mengisi waktu kita dengan memperbanyak membaca Al-Qur'an, terlebih mengikuti kegiatan tadarus di masjid atau di majelis-majelis yang insya Allah penuh berkah itu.

Dengan kita mengikuti kegiatan tadarus bersama, kita telah ikut melaksanakan amal jariyah, di mana pahalaya akan mengalir terus-menerus walau kita telah meninggal dunia. Mengapa? karena dalam majelis tadarus bersama, ada yang sudah fasih dan pandai embaca Al-Qur'an, ada pula yang belum. Di sinilah menjadi sarana untuk saling membimbing secara praktis. Orang yang mendapat giliran membaca dan kebetulan dia salah karena membaca hukum yang seharusnya idzhar dibaca ikhfa lalu diberitahu oleh yang sudah bisa kemudian dia mengamalkanya dan pada periode berikutnya dia megajarkannya kepada yang lain, maka amal itu akan terus bergerak.

Dalam dalil yang lain disebutkan, "..Idza ma tabnu adama inqotho'a iamaluhu illa min tsalatsin, shodaqotim jariyatin au 'ilmin yuntafa'ubihi aw waladin sholihin yad'ulah."
Artinya: Apabila manusia meninggal dunia, maka terputuslah semua amalnya kecuali tiga hal yaitu shodaqoh jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, dan anak shaleh yang berdoa untuk oang tuanya.

Di dalam kegiatan tadarus tersebut terdapat pemanfaatan ilmu. Ilmu membaca Al-Qur'an. Ilmu yang tidak akan habis sepanajng hayat. Jika dia mendapat ilmu Al-Qur'an lalu menyampaikannya kepada anaknya, anaknya menyampaikan kepada temannya, dan seterusnya maka niscaya akan menjadi amal yang luar biasa alirannya.

Semoga bermanfaat. Mari kita melakukan amal jama'i (amal ayng dilakukan secara berjama'ah karena Allah lebih suka dengan yang demikian), selamat beramal!

2 komentar: